Oleh Mustika Wayan
Manu sedang galau. Ia tidak tahu lagi bagaimana mesti menghadapi sikap dan kata-kata buruk orang-orang. Saat ia mencoba menasehati, sia-sia. Saat ia memilih diam, orang itu semakin menjadi-jadi dan menambah resah batinnya.
"Apa lagi yang harus kulakukan?", desahnya pada langit.
Keheningan menyeruak membawa pesan,
"Manu, sebegitu lezat dan berharganya setiap suap makanan yang kau makan untuk menjadi energi. Apakah kau sungguh ikhlas menghabiskan energi dari semua makanan itu hanya untuk memikirkan hal-hal yang tidak bermanfaat bagi pertumbuhan Jiwamu?"
"Gunakan saja energi itu untuk meresapi kata-kata orang yang lebih berguna bagimu. Alihkan energimu untuk mengamati orang-orang yang kebaikannya bisa kau teladani. Itu cara yang lebih bijak menggunakan energi yang tersimpan dalam setiap suap makanan lezat yang kau telan."
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Mensyukuri Energi"
Post a Comment