"Setiap burung memiliki warna kicauannya sendiri, Manu. Gagak bersuara gagak, kutilang bernyanyi ala kutilang. Apakah hanya karena kau tidak suka suara gagak, lalu kau mencoba mengubah agar gagak berkicau seperti kutilang atau perkutut?"
"Belajar saja menerima setiap burung dengan suaranya sendiri. Karena dengan itulah mereka akan berjumpa kaumnya, lalu memainkan peranan kaum mereka di bumi ini. Membenci suara burung yang tidak kau sukai, hanya akan memekakkan telingamu sendiri akibat kebencian itu."
"Begitu pun suara-suara dari setiap manusia. Mereka pasti berbeda karena isi hati, pikiran, bahkan pita suara mereka pun berbeda. Nikmati itu sebagai keragaman suara di hutan manusia."
Tiba-tiba saja burung beo itu berkicau riuh saat Manu menutup telinganya di sebuah taman burung.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Kicauan Burung"
Post a Comment