Beranda · Wisdom and Compassion · Anda Perlu Tahu · Cerita Inspiratif

Perang Elemen - Prolog



Trending topic saat ini di internet adalah tentang Charity Concert, sebuah konser besar kolaborasi antara tiga grup musik terkenal di Indonesia. Tiga grup musik ini adalah Coldplay, JKT48 dan LOA. Penggagas konser ini sebenarnya adalah negara, dalam hal ini Presiden Republik Indonesia, Bagaskara Tang Pane, yang baru lima bulan dilantik menjabat sebagai presiden. Dalam pidatonya yang banyak dimuat di media online dan Youtube, presiden mengatakan bahwa tujuan pemerintah mengadakan konser ini adalah untuk menggalang dana yang digunakan untuk perbaikan gizi balita dan memajukan pendidikan di seluruh wilayah Indonesia, terutama di daerah-daerah terpencil.

Konser ini rencananya akan digelar di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta.

Netizen Coldplaygrounds, sebutan untuk para penggemar Coldplay, ramai membicarakan tentang konser ini. Mereka bergabung dengan para wota – sebutan untuk fans Idol Grup JKT48, dan para Lovers – sebutan untuk para penggemar LOA, memenuhi forum-forum dan grup media sosial lain untuk membahas tentang konser amal ini.

Kabarnya Coldplay akan mengaransemen ulang lagu Sky Full of Stars yang digabung dengan lagu JKT48 sekaligus lagu LOA. Banyak Coldplaygrounds yang memuji keputusan Coldplay ini, tapi tidak sedikit pula yang mencibir. Persamaan dari keduanya adalah dagu mereka sampai jatuh ke tanah saat Coldplay merilis versi akustik dari lagu gabungan tersebut di Youtube. Itu baru versi akustik, bagaimana versi konser yang diiringin dengan orkestra? Coldplaygrounds pun menggila.

Para wota juga gak kalah rame. Kabar terbaru dari Fans Page resmi JKT48, Haruka Nakagawa yang sudah graduate, lulus dari Idol Grup JKT48 akan kembali tampil khusus dalam acara Charity Concert ini. Ditambah kedatangan Rena Nozawa dari Jepang yang sebenarnya adalah dalam rangka liburan musim panas di Indonesia bersama beberapa member AKB48 dijadwalkan ikut serta memeriahkan Charity Concert ini. Jauh-jauh hari para wota sudah berbondong-bondong memesan agen perjalanan, tiket transportasi dan booking hotel. Pernak-pernik untuk nge-live pun menjadi target buruan mereka.

Para Lovers, yang dalam beberapa bulan terakhir jumlahnya meroket melebihi jumlah wota dan Coldplaygrounds di Indonesia, juga sudah bersiap-siap untuk membanjiri Jakarta di hari konser.


LOA adalah boysband pendatang baru yang langsung terkenal hanya dalam waktu empat bulan dari debut pertama mereka dan menjadi idola baru para remaja. Anggota LOA adalah tiga cowok keren dengan penampilan ala oppa Korea tapi dengan cita rasa Indonesia. Yang menjadikan boysband ini terkenal dengan cepat adalah seringnya mereka tampil dalam acara yang bertema amal, tanpa bayaran serupiah pun dan banyak media yang memberikan pujian kepada mereka. Tapi saat mereka diundang dalam acara selain amal, mereka akan mematok harga yang sangat tinggi. Untuk LOA, cara ini efektif untuk menaikkan popularitas dengan cepat.

***

Di sebuah gedung perkantoran di kawasan Sudirman Jakarta, di lantai paling atas, seorang wanita setengah baya sedang mengamati sebuah berkas di tangannya. Sesekali matanya menyipit membaca kumpulan artikel yang menumpuk dalam beberapa lembar kertas.

Di dalam ruangan yang sangat luas itu, seorang wanita lain yang berusia hampir tiga puluh tahun berdiri tegang dihadapannya. Tubuhnya gemetar.

“Kamu memang tidak berguna, Wine!” ucap si wanita setengah baya sambil membanting kertas di tangannya ke tumpukan kertas lain di meja kerjanya.

“Maafkan saya, bu..” balas Wine, wanita yang berdiri di seberang meja dengan suara bergetar. Matanya mulai berkaca-kaca.

“Kamu tahu risiko pekerjaan ini..” wanita setengah baya itu berdiri. Tangannya membuat gerakan aneh dan mendadak keluar sebuah lubang di belakang Wine. Semakin lama, lubang itu semakin besar. “Jalan satu-satunya untuk menyelamatkan kita semua adalah dengan membuangmu ke realitas lain.”

Telapak tangan wanita setengah baya itu melakukan gerakan mendorong. Wine menjerit saat pelahan tubuhnya terdorong masuk ke lubang itu.

“Ampuni saya, bu. Jangan buang saya ke Dark Hole..” pekik Wine. Dia meronta berusaha melepaskan diri dari kekuatan yang mendorongnya masuk ke lubang. Tapi usahanya sia-sia. “Ampuni saya, bu. Ampun…” itu adalah suara terakhir Wine yang terdengar sebelum lubang yang dibuat oleh wanita setengah baya itu menutup dan hilang sama sekali.

Sunyi. Suara pintu terbuka dan seorang pria muda masuk, melangkah dengan tenang ke arah wanita setengah baya tersebut.

“Ibu direktur…” sapa pria itu.

“Wine telah mengacaukan semuanya. Selesaikan tugas ini segera sebelum semua elemen muncul kepermukaan.”

“Serahkan semuanya kepada saya, bu.” ucap pria itu sambil tersenyum.

“Dan satu lagi, Jumper!” kata si ibu direktur, ”Tarik mereka ke acara ini. Kita akan memusnahkan mereka, seolah-olah ini adalah kecelakaan.” Wanita setengah baya itu menyerahkan sebuah koran kepada pria yang dipanggilannya dengan sebutan Jumper.

“Saya mengerti, bu..” Jumper menerima koran itu dan kemudian melangkah keluar ruangan, dengan senyum tipis dibibirnya.

***



Artikel keren lainnya:

Belum ada tanggapan untuk "Perang Elemen - Prolog"

Post a Comment